M.A.D

Twitter personal

music

Manusia modern (Homo sapiens) diketahui berasal dari nenek moyangAustralopithecus afarensis. Namun siapa mengira manusia memiliki nenek moyang lain.

Sebuah tim ilmuwan baru-baru ini menemukan bagian telapak kaki berumur 3,4 juta tahun dari daerah Woranso-Mille di Afar, Ethiopia. Setelah diidentifikasi, fosil tak termasuk bagian tubuh "Lucy", spesimen fosil Australopithecus afarensis yang terkenal sebagai nenek moyang awal manusia.

Penelitian terhadap spesimen baru menunjukkan ada lebih dari satu spesies nenek moyang awal manusia yang hidup antara tiga dan empat juta tahun lalu. Mereka punya cara bergerak berbeda. Analisis terbaru ini akan diterbitkan dalam jurnal Nature edisi Kamis, 29 Maret 2012.

Pada Februari 2009 lalu, bagian kaki yang sama ditemukan di daerah bernama Burtele. "Fosil bagian kaki di Burtele jelas menunjukkan pada 3,4 juta tahun lalu. Lucy, yang berjalan tegak dengan dua kaki, bukanlah satu-satunya spesies hominin yang tinggal di Ethiopia," kata penulis utama dan pemimpin penelitian, Yohannes Haile-Selassie.

Kurator antropologi fisik di Cleveland Museum of Natural History, Amerika Serikat, ini mengatakan Lucy hidup bersama kerabat dekatnya yang lebih mahir memanjat pohon. "Mirip dengan Ardi, spesimen fosil Ardipithecus ramidus yang hidup 4,4 juta tahun lalu," kata dia.

Fosil bagian kaki merupakan bukti pertama untuk menunjukkan keberadaan setidaknya dua spesies pra-manusia yang memiliki perbedaan cara bergerak. Keduanya hidup beriringan di Afrika Timur sekitar 3,4 juta tahun lalu. 

Rekan Haile-Selassie, Bruce Latimer, mengatakan ada pembeda antara fosil bagian kaki yang ditemukan di Burtele dan fosil Lucy. Fosil jempol kaki pada spesies Lucy tersusun selaras dengan empat jari kaki lainnya untuk berjalan tegak mirip manusia modern. Sedangkan kaki Burtele memiliki jempol yang letaknya saling berlawanan dengan jari-jari lainnya seperti pada fosil Ardi.

"Penemuan ini cukup mengejutkan. Unsur-unsur fosil mewakili susunan tulang yang belum pernah kami lihat sebelumnya," kata Latimer, doktor dari Case Western Reserve University. 

Dia mengatakan susunan fosil jempol kaki Burtele memungkinkan pemiliknya menggenggam sehingga bisa untuk memanjat. Jempol tersebut juga dapat leluasa digerakkan dari sisi ke sisi. Namun fosil itu tidak menunjukkan adanya perkembangan di atas sendi yang memungkinkan melakukan gerakan yang diperlukan untuk mendorong tubuh dari tanah dan selanjutnya berjalan tegak. "Individu ini cenderung memiliki gaya berjalan agak canggung ketika di tanah," kata dia.

Sejauh ini para ilmuwan belum mengelompokkan spesimen bagian telapak kaki yang ditemukan di Woranso-Mille dan Burtele ke dalam spesies tertentu karena kurangnya informasi tentang fosil tengkorak dan elemen gigi. 

Para ilmuwan menemukan fosil terebut di bawah lapisan batu pasir. Melalui metode argon radioaktif, mereka memperkirakan umur fosil lebih muda dari 3,46 juta tahun. Berdasarkan sejumlah fosil ikan, buaya, dan kura-kura yang juga ditemukan, serta karakteristik fisik dan kimia sedimen, para ilmuwan menyimpulkan lokasi tersebut dulunya berupa mozaik dari saluran sungai dan delta yang berdekatan dengan sebuah hutan terbuka, dengan banyak pohon dan semak.

"Kondisi lingkungan ini sesuai dengan karakter fosil, yang menunjukkan hominin yang tinggal di pepohonan, pada saat yang sama "Lucy" tinggal di darat," ujar rekan penulis, Beverly Saylor, dari Case Western Reserve University.

Credit:Tempo.co
Read More …

Ada banyak kejadian aneh dan misterius yang tak dapat dijelaskan dengan akal sehat. Secara ilmiah sulit diurai, mungkin hanya lewat supranatura. Artikel ini bukan dimaksud membahas hal-hal klenik, tapi kejadian-kejadian ini sungguh terjadi dan sampai sekarang tak mampu dijelaskan sebab musababnya. Bahkan FBI yang telah turun tangan pun 'menyerah' dan masuk dalam 'X Files'.


Berikut 10 kejadian aneh dan misterius dari berbagai pelosok dunia, Hal aneh yang terjadi di dunia :

1. Rumah Hantu The Amityville


Anda pernah nonton film horror Amityville House? Tahukah Film yang diangkat dari novel horror karangan George dan Kathy Lutz, begitu menyeramkan ketika ditayangkan di layar lebar. Tapi tahukah anda kalau sebenarnya semua kejadian horror itu adalah kisah nyata. George dan Kathy menulisnya dalam novel berdasarkan kejadian sebenarnya yang kemudian diangkat ke layar lebar. Orang percaya bahwa penulis sebenarnya adalah orang yang mengalami kejadian tersebut.

Kisah rumah berhantu itu terungkap tahun 1975 ketika pasangan suami istri pindah ke sebuah rumah di Amityville, New York. Pasangan baru pindah ini tidak tahu kalau rumah itu pada 13 tahun sebelumnya pernah terjadi pembantaian mengerikan. Putra pemilik rumah telah menembak mati semua keluarganya yang berjumlah enam orang. Saat ditangkap, dia mengaku, membunuh karena suruhan suara yang mendengung di kepalanya.

Tapi anehnya, keenam korban di temukan tertelungkup di tempat tidur mereka. Mereka tampak tidur tenang, tidak ada tanda kalau mereka sebelumnya minum obat penenang. Ini memang menjadi misteri yang aneh. Sementara pelaku Ronald DeFeo dijebloskan ke penjara di New York dan mendekam di sana sampai mati.

Kembali ke soal keluarga baru pindah ke rumah horror itu. Selama 28 hari di sana, banyak kejadian misterius dan mengerikan dialami pasangan ini. Bukan hanya soal bau busuk yg tiba-tiba datang, atau suara gedebak-gedebuk yang bising, tapi juga serangan fisik yang tidak diketahui siapa pelakunya. Malah salah satu anggota keluarga melihat penampakan sosok menyeramkan dengan mata merah berpijar. Kathy menemukan sebuah ruang kecil, anjing tidak mau mendekat ke sana. Ada apakah?

2. Misteri Kematian Mary Reeser


Ini kejadian luar biasa yang sampai kini tidak bisa dijelaskan oleh akal sehat. Mary Reeser, lahir pada 1881, ditemukan hampir seluruh badannya hangus dilahap api di rumahnya di Florida pada 1951. Tapi anehnya, meski seluruh tubuhnya gosong, kaki kirinya mulus tanpa cacat sedikitpun. Ini tentu sangat mustahil.

Lebih aneh lagi, sepertinya api hanya menyasar tubuh Mary Reseer saja. Karena ruangan di sekitarnya tempat dia ditemukan, sama sekali tidak terbakar.. Padahal diperkirakan suhu api begitu tinggi sama dengan kremasi mayat, dan harusnya menyambar ke seluruh ruangan bukan hanya tubuh wanita itu..
FBI telah datang untuk melakukan penyelidikan, forensic pun ikut ambil bagian dalam kasus itu, tapi tidak bisas memecahkan kenapa bisa terjadi demikian.

"Saya merasa sulit percaya hal ini. Tubuh manusia yang terbakar dengan suhu tinggi, bisa menyisakan kaki yang mulus tak terbakar sedikitpun. Apa sebenarnya yang terjadi pada malam 1 Juli 1951 itu? Ini sungguh suatu misteri. Seharusnya seluruh ruangan ini hangus terbakar. Ini adalah hal paling luar biasa yang pernah saya lihat. Rambutnya pendek dengan wajah seperti orang ketakutan amat sangat. Saya merasa seperti tinggal di abad pertengahan, di mana orang banyak bicara tentang sihir dan black magic," ungkap Profesor Krogman dari University of Pennsylvania's School of Medicine. Ia mengaku tak mampu menjelaskan misteri ini.

3. Misteri Jejak Setan Gentayangan di Devon


The Devil's Footprints adalah nama yang diberikan untuk sebuah fenomena yang aneh terjadi di Devon, Inggris pada tanggal 8 Februari 1855. Setelah salju yg turun di malam hari, keesokannya muncul jejak-jejak di salju berukuran 1,5 inc (4 cm) dan lebar 2,5 inc (6,35 cm). Jejak-jejak itu bertebaran di seluruh desa. Bukan hanya itu jejak -jejak itu juga ada di atap bahkan di dinding bangunan yang tinggi. Penduduk desa menjadi geger dan tak mengerti fenomena apa itu. Karena tak jelas, orang pun mulai berpikir tentang makhluk aneh bahkan setan yang gentayangan di desa mereka. Itu sebabnya muncul istilah Devil's Footprint.**

4. Misteri Zana 'Manusia Purba'


Kejadian aneh ini terjadi pada abad pertengahan, sekitar abad 18. Ochamchir, seorang pemburu di wilayah Georgia ketika itu masih masuk dalam salah satu provinsi di Rusia. Pemburu ini menangkap seorang perempuan liar di mana lengan, kaki dan jari ditutupi rambut tebal. Perempuan aneh ini diberi nama Zana. Karena liarnya, untuk menjinakkannya pada awalnya dia terpaksa harus dikurung selama bertahun-tahun dengan makanan yang dilemparkan kepadanya. Setelah ia jinak, barulah Zana dibebaskan dan diajari mengerjakan hal-hal ringan. Seperti menggiling jagung, dll.

Uniknya, Zana memiliki daya tahan tubuh yang tinggi lebih dari manusia biasa. Dia tahan pada cuaca dingin luar biasa, namun dia tidak tahan pada udara hangat dalam ruangan. Dia sangat suka makan buah anggur dan tanaman menjalar. Dia adalah peminum berat dan bisa tidur berjam-jam. Yang anehnya, dia bisa memiliki banyak anak dengan ayah yang berbeda-beda. Tapi kebanyakan anak-anaknya tewas karena Zana memandikan mereka di sungai dingin yang hampir beku.

Penduduk desa khawatir dengan ulah aneh Zana, dan mereka pun mengambil anak-anaknya menjauhi ibunya. Anak-anak Zana tidak seperti ibunya, mereka berkembang seperti manusia biasa dan mereka juga telah diangkat anak oleh beberapa penduduk desa. Zana meninggal di desa itu tahun 1890.Sedang anak bungsunya meninggal 1954.

Kisah ini merupakan hasil penelitian Professor Porchnev yang mewawancarai orang-orangtua di desa itu. Zana juga memiliki banyak cucu. Mereka berkulit gelap. Salah satunya adalah Shalikula, ia memiliki mulut yang kuat sehingga ia dapat mengangkat sebuah kursi dengan seorang lelaki duduk di atasnya.

Penelitian tentang Zana menghasilkan dugaan kalau wanita aneh itu merupakan bentuk evolusi manusia yang belum sepenuhnya berubah menjadi manusia modern. ***

5. Misteri Wanita Penyebar Gas


The Mad Gasser dari Mattoon adalah nama yang diberikan kepada orang berada di balik serangkaian serangan gas yang terjadi di Botetourt County, Virginia, pada awal tahun 1930an, dan di Mattoon, Illinois, pada pertengahan tahun 1940-an.Kejadian pertama terjadi di rumah Cal Huffman, di Haymakertown, Botetourt County, di mana terdapat tiga serangan dilaporkan selama satu malam.

Sekitar 10:00 pada 22 Desember 1933, Ibu Huffman melaporkan bau bau yang tidak biasa, dan dengan mengatasi rasa mual. Bau yang mual dan kembali lagi sekitar 10:30, Cal Huffman kemudian menghubungi polisi. Ketiga serangan terjadi sekitar 1:00, saat itu serangan gas memenuhi seluruh rumah. Delapan anggota keluarga Huffman menjadi korban bersama dengan Ashby Henderson, seorang tamu tinggal di rumah.

Berikutnya yang tercatat di Cloverdale insiden terjadi pada 24 Desember. Clarence Hall, istrinya, dan dua anak-anak mereka baru pulang dari gereja 9:00 Mereka pun lemas. Polisi menyelidiki kasus ini, menemukan paku yang diambil dari belakang jendela, di mana bau gas sangat keras. Diduga, lubang itu digunakan untuk memasukkan gas ke dalam rumah itu.

Kejadian ketiga pada 27 Desember, di mana penduduk Troutville, A. Kelly dan ibunya dilaporkan memiliki gejala sama seperti kasus Huffman dan Hall. Insiden keempat dan kelima terjadi pada 10 Januari, ketika Mrs Moore, seorang tamu di rumah penduduk Haymakertown Homer Hylton melaporkan mendengar suara di luar, sebelum gas dimasukkan ke rumah mereka lewat jendela yang rusak. Kedua serangan malam yang dilaporkan dalam Troutville, di rumah Kinzie G..

Sedikitnya 10 kasus lain yang dilaporkan di Botetourt dan dalam 10 tahun kemudian, lebih dari 20 kasus baru dilaporkan di Mattoon. Salah satu saksi mengatakan, dia melihat pelaku penyebar gas ity adalah seperti seorang wanita bertubuh tinggi kurus, berpakaian seperti seorang laki-laki namun jejak kakinya milik seorang perempuan.**

6. Misteri Lampu Hantu di Bridgewater Triangle


Bridgewater Triangle merupakan wilayah sekitar 200 mil persegi (520 km2) di tenggara Massachusetts, Amerika Serikat. Sejak masa colonial, daerah itu dikenal sebagai daerah yang memiliki kekuatan misterius yang sulit dijelaskan. Berbagai laporan tentang daerah itu sempat dicatat di antaran tentang fenomena Poltergeists dan orbs, bola api yang tiba tiba jatuh di sana juga fenomena hantu.

Rumors yang beredar tentang penampakan 'bigfoot', ular raksasa, burung raksasa, serta ditemukan banyak sisa sisa potongan ternak, dll. Polisi juga wartawan telah berusaha mengungkap kejadian-kejadian aneh di sana.
Area itu menjadi amat sangat misterius dan tak tersentuh sehingga dijuluki Hockomock Swamp, yang berarti " jiwa dwell", atau penduduk setempat menyebutnya sebagai "The Devil's Swamp" .

Salah satu fenomena yang terkenal terjadi di daerah itu adalah munculnya cahaya berkelap-kelip dari rawa-rawa di sekitar situ. Orang menyebut kelap kelip itu sebagai lampu hantu yang biasanya terlihat di daerah berawa.
Fenomena lampu hantu it u terus muncul di sekitar Bridgewater Triangle. Lampu aneh itu juga muncul setiap Januari di sekitar rel kereta yg melintasi daerah itu.***

7. The Clapham Wood Mystery


The Clapham Wood Mystery adalah nama yang diberikan terkait dengan peristiwa-peristiwa aneh yang terjadi di Clapham Wood, West Sussex, Inggris. Peristiwa-peristiwa itu merupakan laporan dari warga setempat yang mengalami fenomena aneh itu. Misalnya, hewan peliharaan keluarga yang hilang tiba-tiba atau orang yang tiba-tiba meninggal tanpa sebab.

Sejak 1960 dilaporkan di kawasan itu sempat terlihat adanya benda terbang aneh (UFO?), juga masyarakat yang tiba tiba merasa suatu yang aneh dan gaib. Jalur yang dilaporkan misterius adalah jalur menuju hutan. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa daerah itu memiliki tingkat radiasi tinggi.

Laporan ini mengejutkan, karena daerah tersebut merupakan daerah kapur yang biasanya rendah radiasi.

Dalam foto, pada awalnya masih terlihat pohon-pohon tinggi dan besar. Namun akibat 'depresi' pohon-pohon itu mati. Kini sangat sulit mencari pohon pohon besar di sana.

Dilaporkan ada empat kematian misterius di dekat hutan. Pertama Juni 1972 dimana seorang polisi, Peter Goldsmith hilang saat hiking di daerah itu. Tubuhnya telah menemukan 6 bulan kemudian. Kematian yang kedua adalah dari Leon Foster, tubuh yang telah ditemukan pada Agustus 1975, setelah 3 bulan hilang.

Yang ketiga adalah kematian dari Reverend Harry Neil Snelling, mantan wakil dari Clapham. Dia menghilang pada Oktober 1978 dan tubuhnya tidak ditemukan sampai 3 tahun kemudian. Kasus-kasus di Clapham ini hingga kini tak terungkap.

8. Misteri Rumah Hantu Summerwind


Summerwind Mansion, sebelumnya dikenal sebagai Lamont Mansion, merupakan gudang di pantai Barat Teluk Vilas di Lake County, North East Wisconsin. Daerah itu merupakan salah satu daerah paling angker di Wisconsin. Kondisinya kini kumuh dan telantar. Hal ini karena pernah terjadi kebakaran hebat di daerah itu yang nyaris memusnahkan semua gedung di sana.

Summerwind pada awalnya dibangun pada awal abad ke-20 sebagai mes para nelayan. Pada 1916 telah dibeli oleh Robert P. Lamont, yang bekerja sebagai arsitek di perusahaan Tallmadge and Watson. Kemudian dia merenovasi gedung itu dan tinggal di sana. Namun sebelumnya ia sudah diperingatkan bahwa gedung itu angker.

Tapi dia tidak percaya sampai kemudian dia sendiri bertemu dengan 'penunggu' rumah itu. Kejadian itu terjadi era 1930, Lamont melihat penampakan hantu di dapur rumahnya, membuat dia terbirit birit meninggalkan rumahnya itu.
Setelah kepergian Lamont, rumah itu dibiarkan kosong dan terbengkalai.

Tahun 1970-an, pasangan suami istri, Arnold dan Ginger Hinshaw membeli rumah itu dan tinggal bersama empat anaknya. Sejak mulau tinggal, keluarga ini kerap diganggu berbagai hal aneh.

Hinshaws melaporkan sejumlah kejadian aneh, mulai dari bayangan yang bergerak dari bawah ke atas dengan suara pelan dan berhenti ketika mereka masuk ke kamar, atau jendela yang tiba-tiba terbuka sendiri. Mereka melaporkan beberapa kali melihat hantu wanita di sekitar ruang makan.

Mungkin karena stress, dalam waktu enam bulan setelah pindah ke Summerwind, Arnold jatuh sakit dan Ginger , istrinya, mencoba bunuh diri. Akhirnya Arnold masuk rumah sakit, sedang Ginger pindah dengan orang tuanya di Granton, Wisconsin.

Pada bulan Juni 1988, Summerwind beberapa kali terkena petir yang memicu munculnya api dan membakar rumah. Sehingga banyak bagian gedung itu rusak parah. Yang anehnya, petir menyambar berkali-kali, padahal di sekitarnya banyak pohon tinggi melebihi gedung itu tapi sama sekali tidak ikut tersambar.

Saat ini gedung itu tak berbentuk lagi hanya menyisakan fondasi rumah yang tak terawatt.**

9. Hopkinsville Goblins: Munculnya Makhluk Aneh Bercahaya


Kasus Hopkinsville Goblins dikenal sebagai kasus teraneh dalam sejarah benda-benda terbang yang pernah ada. Kasus ini terdokumentasi dengn baik. Kasus ini terjadi di dekat kota antara Kelly dan Hopkinsville, Kentucky, pada 21 Agustus 1955 malam hingga pagi.

Bermunculan benda terbang aneh dalam tempo yang lama, ada banyak saksi yang melihatnya. " Beberapa sakisi mata mengatakan, benda-benda itu terbang terlihat beberapa jam, memanjang sepanjang malam hingga pagi. Mereka melihat penampakan makhluk-makhluk bercahaya yang tingginya tiga kaki. Saksi melihat lengannya mengeluarkan api yang ditembakkan ke atas.

Pada malam 21 Agustus, 1955, Billy Ray Taylor mengundang teman-temannya gi untuk makan malam. Ketika menengok ke atas, mereka melihat ada cahaya aneh di langit sebelah barat. Kelompok ini juga melihat makhluk terang tingginya setengah kaki berkepala besar, telinga lebar dan mata bercahaya. Tangannya mengeluarkan api.

Makhluk itu mendekati rumah Taylor sampai berjarak 20 kaki. Orang-orang yang melihat mengambil senapan dan bersiap-siap menggunakannya. Namun makhluk itu kemudian melarikan diri kea rah kegelapan malam.

Setelah itu, semua anggota keluarga berulang kali melihat penampakan makhluk itu yang sepertinya bergerak menuju rumah mereka. Ini memang cerita aneh. Untuk lebih jelas anda bisa membaca artikel lengkapnya di Wikipedia.**

10. Manusia Kadal dari Scape Ore Swamp


Kasus ini terjadi di kawasan berawa di daerah Lee Country, Carolina Selatan. Makhluk aneh yang digambarkan memiliki tinggi 7 feed atau lebih dari 2 meter, berbadan tegap dengan kulit yang bersisik berwarna hijau muncul di sana. Matanya menyeramkan sebesar jeruk glowing. Makhluk itu memiliki tiga jari pada tangan dan kakinya. Orang menyebutnya makhluk kadal dari rawa.

Laporan pertama tentang keberadaan mahluk itu disampaikan oleh Christopher Davis, 17 tahun, penduduk setempat. Ia mengatakan, makhluk yang ditemui saat berkendara melewati perbatasan Scape Ore Swamp. Kebetulan saat itu mobilnya mengalami masalah sehingga ia terpaksa berhenti untuk ganti ban. Ketika ia selesai ganti ban, dia mendengar suara berisik di belakangnya.

Saat berpaling, betapa terkejutnya dia melihat mahluk aneh tampak berjalan menuju dirinya. Davis mengaku, makhluk itu mencoba menyerang mobilnya, dengan melompat di atas atap mobil. David berusaha kabur . Sampai di rumah, di lihatnya kaca spion mobinya telah hancur, kerusakan juga pada atap mobil.

Beberapa bulan yang sama, muncul laporan hampir senada dengan kasus David. Dilaporkan, mahluk itu mirip kadal raksasa berada di dekat rawa. Sebagian besar laporkan mengatakan kejadiannya sekitar 3 mil atau 5 km dari Bishopville atau di sekitar dari rawa-rawa. Dua bulan kejadian, beberapa polisi melakukan penyelidikan dan ditemukan jejak kaki berukuran 14 inc panjangnya.

Lalu polisi mengirim laporran itu ke FBI untuk ditelusuri lebih lanjut. Namun analisa menemui jalan buntu, hingga sekarang tak jelas, makhluk apakah yang berperawakan mirip kadal itu.

Read More …

Rekor Baru Skor Sepakbola, 58-0  


TEMPO.CO , Torquay -- Rekor kemenangan sebuah tim sepak bola atas lawannya kembali tercipta di Inggris. Kali ini skor akhir pertandingan 90 menit itu 58 gol melawan nol (58-0). Rekor ini sekaligus juga dicatat sebagai kekalahan terbesar dan paling memalukan dalam sejarah sepak bola Inggris.

Tim Sepak Bola Wheel Power adalah pembuat sejarah baru itu. Mereka meremukkan hati para pemain lawan, rival sekotanya, dalam kompetisi amatir mingguan di barat daya Inggris itu, Ahad 25 Maret 2012.

Lima gol sudah tercipta dalam satu menit pertandingan. Separuh jalan pertandingan, klub sepak bola itu sudah unggul dengan skor 20 melawan nol.

Rekor kemenangan sebelumnya terjadi dalam pertandingan antara Cornish Side Illogan melawan Madron FC pada November 2010. Saat itu pertandingan berkesudahan 55-0.

"Saat skor mencapai 50-0, pemain lawan sudah ingin menghentikan permainan, tapi wasit bilang teruskan," kata Stuart, penyerang andalan Wheel yang mencetak 18 gol dalam pertandingan itu.

Andy Woodward, manajer Wheel, mengatakan keputusan untuk meneruskan pertandingan adalah benar. "Walau sedikit memalukan, tapi keputusan itu adil untuk sebuah pertandingan olahraga," kata Woodward. "Hasil ini akan membantu pada akhir musim, terutama jika bersaing masalah selisih gol."
Read More …



Dari bukti2 sejarah dapat diketahui bahwa orang Kerinci berasal dari Ras Melayu, spesifiknya PROTO MELAYU (MELAYU TUA) yang bermigrasi ke pulau Sumatera dan Nusantara sebelum gelombang migrasi DEUTERO MELAYU (MELAYU MUDA), Ada beberapa teori migrasi Ras Melayu yang di paparkan oleh para ahli antropologi dan arkeologi dan ahli sejarahyang sampai saat ini masih diperdebatkan.
Menurut para pakar, pada waktu kedatangan Proto Malaiers (Melayu Tua) ke Alam Kerinci, di daerah ini sendiri telah didiami oleh manusia. Para ahli memberi istilah " manusia Kecik Wok Gedang Wok". darimana asal usul manusia Kecik Wok Gedang Wok, belum ada para pakar yang bisa memastikannya. Istilah Kecik Wok Gedang Wok dipakai karena masyarakat itu belum mempunyai nama panggilan, sapaab diantara sesamanya hanya dengan menggunakan sebutan "Wok". kehidupan masih primitif, mereka penghuni goa-goa dan tebing2 batu.
Kapan datangnya Kecik Wok Gedang Wok ke wilayah Alam Kerinci dan darimana asalnya masih di perdebatkan para ahli, namun yang jelas mereka merupakan penduduk pertama disini. Dalam perjalanan sejarah, Kecik Wok Gedang Wok telah mengalami percampuran dengan penduduk2 yang datang kemudiannya, termasuk percampuran dengan Ras Melayu Tua dan Ras Melayu Muda, sehingga saaat ini tidak ditemukan lagi orang Kecik Wok Gedang Wok yang berdarah murni (asli). Manusia Kecik Wok Gedang Wok diperkirakan telah menghuni Kerinci semenjak 10.000 Tahun yang silam.

Perjalanan kehidupan nenek moyang orang Kerinci berkembang dengan cepat, diantaranya menyebar mencari daerah2 baru kesebelah selatan Kerinci Tinggi, yaitu daerah Serampas, Sungai Tenang, Muara Siau dan Jangkat. Sebagian lainnya migrasi ke Kerinci Rendah; daerah sekarang yang disebut Sungai Manau (Tanah Renah), Lubuk Gaung dan Nalo Tantan.
Penyebaran Orang Kerinci bahkan samapai ke daerah Koto Baru (wil.Sumatera Barat paling Selatan). Demikian pula halnya komunitas orang Kerinci yang ada di Serampas, Sungai Tenang, Muara Siau dan Jangkat, sebagian ada yang berpindah dan menetap di daerah sepanjang aliran Sungai Batang Limun, Batang Asai dan daerah Sarolangun. Di daerah Muara Bungo dan Sarolangun mereka membentuk persekutuan masyarakat adat sendiri. Walaupun mereka tdk berada dalamwilayah Alam Kerinci secara geografris, namun hubungan dengan daerah asalnya tetap terjalin bauk dan harmonis. Orang2 ini menamakan dirinya dengan " ORANG BATIN".

Kebudayaan dan adat istiadat orang batin banyak persamaan dengan orang Kerinci, termasuk dalam hal ciri-ciri fisik. Kesamaan itu karena mereka berasal dari keturunan Nenek Moyang yang sama. Orang Batin sendiri pada Musyawarah Adat Kabupaten Sarko Tahun 1969 mengatakan tentang asal usulnya dalam Seluko Adat (pepatah adat) : " Pucuk adalah induk segalo Batin ". Pucuk artinya daerah diatas, yaitu daerah yang lebih tinggi yaitu Kerinci Tinggi.
Credit: http://kerinci-crew.blogspot.com
Read More …

Daerah kerinci yang terletak di kawasan bukit barisan Sumatra, yang terkenal dengan Gunung merapi yang merupakan Gunung merapi yang tertinggi di Sumatra yakni Gunung Kerinci dengan ketinggian 3805 dpl. Asal Muasal  Kata " Kerinci " diperkirakan baru dikenal orang sekitar awal Tahun Masehi. Kepastian tentang asal usul nama "Kerinci" memang sulit untuk dijawab dan sampai sekarang masih di perdebatkan banyak kalangan. Karena ada berbagai macam versi pendapat tentang itu, dengan argumentasi yang bermacam-macam pula. Tapi kita tidak usah larut dengan polemik itu.

Sebutan kata Kerinci dalam masyarakat Kerinci sendiri diucapkan dengan dialek yang berbeda, yang merupakan pengaruh dialek masing2 bahasa tiap2 dusun, kelompok atau komunitas masyarakat yang berbeda. Memang di daerah Sakti Alam Kerinci kaya akan dialek bahasa. Lain Dusun/Desa/Koto, lain pula dialek bahasanya.

Pada prinsipnya bahasanya hampir sama, hanya dialek saja yang sedikit berbeda. namun ada juga kosa kata2 tertentu yang memang penyebutan dan dialeknya berbeda jauh. Orang Sungai Penuh, Pondok Tinggi, Dusun Baru, Hamparan Rawang, Koto Lanang, Tanjung Pauh dan sekitarnya melalafal kata Kerinci dengan sebutan : KINCAI Orang Semurup, Siulak dan sekitarnya menggunakan kata : KINCI Orang Kerinci Hilir (P.sangkar, Lempur, Tamiai) menggunakan kata : KRINCI Orang MinangKabau ada yang menggunakan kata :KURINCI .

Berikut beberapa versi pendapat tentang asal usul nama " Kerinci "Ada legenda mengatakan bahwa nama Kerinci berasal dari kata " KUNCI ", yang mengkiaskan daerah ini berada dalam kondisi geografis yang terkunci, dimana dikelilingi oleh bukit barisan yang berlapis-lapis dengan medan yang sulit untuk menembus daerah ini pada zaman dahulu, seolah daerah ini tertutup untuk akses keluar. Sebagian orang ada yang berpendapat asal nama Kerinci dari keadaan geografis Kerinci yaitu yang " Kering-kering Cair". dimana pada musim penghujan sebagian daerah kerinci terendam banjir akibat meluapnya air sungai dan danau kerinci, sebaliknya pada musim kemarau iklim menjadi kering.  Sebagian berpendapat, kata Kerinci berasal dari bahasa India kuno (Tamil) yang berarti perbukitan atau pegunungan. Orang Tamil dari India Selatan pada masa Kerajaan Mahenjodaro dan Harappa (lebih kurang 3000 thn SM)mengenal baik daerah Kerinci sebagai penghasil Kemenyan, Cempaka, Kayu Sigi (Pinus), dsb.

Read More …


KESAN mistik sangat terasa begitu memasuki kawasan Danau Lingkat di Desa Lempur Kecamatan Gunung Raya, Kerinci, Jambi. Cerita-cerita para tetua kampung tentang danau seluas 12 hektar itu sampai sekarang masih dipercaya oleh masyarakat setempat. Danau itu berada 1.100 diatas permukaan laut (dpl), sehingga hawanya terasa sangat sejuk.
Danau yang airnya berwarna hijau pekat tersebut dapat ditempuh dengan sepeda motor maupun mobil. Dari Desa Lempur perjalanan hanya butuh waktu sekitar 10 menit, atau sekitar 1 jam dari Kota Sungai Penuh. Danau ini selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal setiap hari raya dan hari-hari libur.
Tidak banyak yang tahu pasti asal nama Danau Lingkat. Namun menurut seorang warga Lempur, Andi Ismet, nama “lingkat” berasal dari kata “tingkat” yang berarti rantang. Nama itu dipakai karena konon air danau tersebut pernah ditimba oleh nenek-moyang masyarakat setempat menggunakan rantang.
Ceritanya begini. Dulu, sekitar abad ke-16, ada seorang anak gadis dari Desa Selampaung, tidak jauh dari Desa Lempur, hilang saat naik perahu di danau itu. Karena anaknya tidak pulang-pulang ke rumah, orangtua si gadis dibantu masyarakat desa pergi mencarinya ke danau. Tapi usaha itu sia-sia, dan warga pun kembali ke Desa Selampaung.
Malam harinya seorang tokoh adat kampung Selampaung bermimpi. Ia diberitahu bahwa si gadis dibawa oleh “orang gunung”, makhluk halus penghuni danau. Lantaran masih penasaran, keesokan hari warga kembali melakukan pencarian di danau. Air danau ditimba beramai-ramai menggunakan rantang, namun si gadis tetap saja tidak ketemu.
Orangtua si gadis yang tidak diketahui namanya sampai kini itu akhirnya pasrah. Masyarakat setempat kemudian bersumpah tidak akan memakai perahu lagi di Danau Lingkat. Beberapa tokoh masyarakat kampung bahkan melarang warganya mengunjungi danau itu. Hal itu terjadi hingga beratus-ratus tahun.
Entah siapa yang memulai, di awal era 80-an masyarakat Lempur dan sekitarnya, termasuk Selampaung, mulai berani datang ke Danau Lingkat. Saat itu belum ada jalan motor, apalagi mobil. Yang ada hanya jalan setapak, melintasi lereng-lereng bukit yang dipenuhi dengan pohon-pohon kayu manis (cassiavera). Dengan berjalan kaki dari Desa Lempur dibutuhkan waktu sekitar setengah jam.
Sesuai sumpah para leluhurnya, hingga kini masyarakat sekitar danau tidak berani berperahu di Danau Lingkat. Untuk sekedar bermain di danau warga menggunakan rakit bambu. Warga setempat juga mengingatkan pengunjung danau agar tidak bicara sombong dan takabur. “Asal tidak takabur, tidak apa-apa berakit di danau ini,” ujar warga lainnya, Bani Amin.
Cerita lain menyebutkan, di salah satu pojok danau, persisnya diujung sebelah kanan, dipercaya sebagai tempat pemandian tujuh putri dewa penguasa danau. Waktu putri-putri itu mandi bisa diketahui dengan memekarnya bunga di sekitar tempat pemandian pada saat-saat tertentu. Menariknya, bila memekar bunga itu mengeluarkan aroma yang sangat wangi.
Di seberang danau, terdapat sebuah batu besar. Uniknya, warna batu tersebut berbelang-belang, sehingga batu itu kemudian dinamakan “batu belang”. Konon kabar, batu itu merupakan tempat dewa “belimau”, atau mandi membersihkan diri dengan ramuan khas tradisional. Batu tersebut masih ada sampai sekarang.
Percaya atau tidak, yang pasti Danau Lingkat masih menyimpan segudang misteri. Kawasan itu sangat cocok dijadikan objek wisata. Sayangnya danau itu tidak mendapat perhatian serius dari Pemkab Kerinci. Jalan ke danau pun terkesan apa adanya, sempit dan rusak parah. “Jalan ke danau ini dibangun masyarakat dengan dana swadaya,” ujar warga saat ditemui di danau, belum lama ini. (infojambi.com)
Read More …


- Peneliti antropologi urban dari Universitas Diponegoro, Radjimo, menyatakan suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi bukit barisan di sekitar Gunung Kerinci  lebih tua dari suku Inka, Indian di Amerika.

"Dari  kesimpulan riset Dr Bennet Bronson peneliti dari AS bersama Tim Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta pada 1973, suku Kerinci bahkan jauh lebih tua dari suku Inka (Indian) di Amerika," kata Radjimo  di Jambi akhir pekan ini. 

Hal itu berarti suku Kerinci tidak hanya lebih tua dari proto-melayu.

Hal yang dikemukakan Radjimo mempertegas pernyataan budayawan Kerinci Iskandar Zakaria bahwa suku Kerinci jauh lebih tua dari Proto-Melayu.

Radjimo yang datang melakukan riset ke Jambi dalam kapasitasnya sebagai anggota gabungan peneliti Intersepsi di Jakarta tersebut mengungkapkan, salah satu pembuktian yang dikemukakan tim Bennet Bronson itu adalah tentang manusia `Kecik Wok Gedang Wok.

Ia merupakan suku pertama yang telah mendiami dataran tinggi Kerinci lebih dari 10.000 tahun lalu itu, belum mempunyai nama panggilan secara individu sampai masuknya suku Proto-Melayu. 

"Sedangkan suku Indian Inka di Amerika yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu suku dan ras tertua didunia diketahui pada zaman yang sama sudah memiliki nama, seperti Big Buffalo (Kerbau Besar), Little Fire (Api Kecil) dan lainnya," terang Radjimo.

Di sisi lain Radjimo juga mengutip hasil penelitian Kern (1889) dan Sarasin (1982) yang menyatakan pada tahun 4.000 SM terjadi perpindahan Proto-Melayu (rumpun Polinesia) dari Alam Melayu ke pulau-pulau di Lautan Teduh sebelah timur dan pulau-pulau di Lautan Hindia sebelah barat, 

Maka saat itulah pula terjadi perpindahan etnis ini dari satu tempat ke tempat lain pada Alam Melayu seperti perpindahan Proto Malaiers (Melayu Tua) ke Alam Kerinci. 

Menurut Kern, alam Kerinci saat itu telah didiami oleh manusia, dan mereka penduduk pribumi inilah yang disebut sebagai `Kecik Wok Gedang Wok`. 

Namun, saat itu jumlah Proto-Melayu yang lebih dominan dari `Kecik Wok Gedang Wok` menyebabkan kaum pribumi tersebut secara perlahan menjadi lenyap dalam percampuran darah antar pendatang dan pribumi. 

Kelompok inilah yang selanjutnya berkembang dan menjadi nenek moyang orang Kerinci modern hingga ke generasi saat ini. 

"Dari segi antropologi, Kerinci masih menyajikan suatu misteri, misalnya asal muasal orang Kerinci masih begitu komplit dan komplek sehingganya sangt menarik minat para peneliti untuk merisetnya dari berbagai sisi dan aspek hingga saat ini," terang Radjimo.

Hal lain yang sering dijadikan sampel penelitian oleh pada peneliti tersebut adalah keragaman bahasa dan dialek di Kerinci. Dengan bahasa yang sangat beragam, sekitar 135 buah dialek, yang dipakai hanya di sepanjang lembah, memperumit penelitian etnografi. 

Beberapa penelitian menyebutkan bahawa orang Kerinci termasuk kelompok suku bangsa asli yang mula-mula ada di Sumatera.

Kelompok suku bangsa ini kemudian dikenal dengan `Kecik Wok Gedang Wok` yang diduga telah berada di wilayah `Alam Kerinci semenjak 10.000 tahun silam (Whitten, 1987). 

Para ahli belum bisa memastikan termasuk kedalam kelompok ras mana sebenarnya `Kecik Wok Gedang Wok`, karena mereka telah lebur dalam percampuran darah dengan penduduk yang datang kemudian yakni proto-Melayu, sehingganya sisa dari kelompok manusia `Kecik Wok Gedang Wok` ini sulit untuk ditemukan lagi.
Read More …

CREDIT:

JAMBI, KOMPAS.com--

Sejarawan Jambi, Fachrudin Saudagar, menegaskan adanya Tambo Adat Hiang Tinggi di kabupaten Kerinci akan sangat berguna jika diteliti untuk menguak asal usul Patih Gajah Mada dan posisi letak kerajaan Sriwijaya yang sesungguhnya.

"Saya sebenarnya baru tahu tentang Tambo adat masyarakat Hiang di Kerinci ini. Karena itulah saya pikir Tambo ini sangat berguna dan layak jadi referensi penting penelitian sejarah Melayu Jambi sekaligus rekam jejak sejarah perjalanan  bangsa ini di masa lampau," kata sejarawan budayawan dosen Universitas Jambi (Unja), Fachrudin Saudagar, di Jambi, Senin.

Menurut diam Tambo Adat yang berisi tentang silsilah yang memaktub nama Gajah Mada berasal dari Kerinci itu adalah salah satu fakta pula kalau sesungguhnya kerajaan Sriwijaya dulunya adalah kerajaan Melayu yang berada Jambi.

"Kalau ternyata memang dari Tambo ini disimpulkan Gajah Mada berasal dari Kerinci, maka semakin memperkuat fakta sejarah kalau sesungguhnya kerajaan Sriwijaya itu sesungguhnya adalah afiliasi dari kerajaan Melayu yang berubah nama jadi Sriwijaya karena berhasil mencapai masa kejayaannya," terangnya.

Sebagaimana diketahui, katanya, kerajaan Melayu dengan raja terakhirnya bernama Tun Telanai, seperti juga tercantum di prasasti Campa di Thailand, berpusat di sungai Batanghari Jambi sebagaimana hipotesa para peneliti dan ahli sejarah selama ini.

Diakui Fachrudin, memang selama ini para ahli dan peneliti sejarah masih mempolemikkan tentang letak pusat kerajaan Sriwijaya yang pernah menyatukan nusantara pada masa lampau itu. Mereka membedakan kedua kerajaan itu yang masing-masingnya berada di daerah yang berbeda koordinat yang beda tapi pada topografi geografis yang sama.

Masih sangat misteri apakah Sriwijaya itu berada di sungai lain di Sumatera seperti yang katakan peneliti Perancis dan Eropa, atau berada di sungai Batanghari Jambi yang sepanjang DAS-nya memang banyak ditemukannya situs sejarah dan peninggalan masa lampau oleh para peneliti tanah air sekarang ini.

Lebih jauh, dia menilai, memang dari runutan sejarah kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 hingga 9 masehi jauh lebih tua dari Mataram, apalagi Majapahit pada abad ke-11 hingga 14 masehi di Pulau Jawa seperti yang tertulis di Tambo Adat Hiang Tinggi. Para ahli sejarah juga berpendapat Gajah Mada memang bukan berasal dari Jawa melainkan daerah lain khususnya Sumatera.

"Daerah-daerah memang banyak yang mengklaim Gajah Mada berasal dari derahnya, tidak hanya daerah di Sumatera tapi juga Kalimantan, Bali dan Lombok, namun semua klaim itu mentah karena tidak didukung oleh fakta dan data, apalagi data tertulis berupa Tambo berisi silsilah seperti yang dimiliki Kerinci hingga saat ini," terang Fachrudin.

Karena itulah, tegasnya, sangat besar kemungkinan Gajah Mada memang berasal dari Kerinci. Selain bukti tertulis itu, asal usul Gajah Mada juga merujuk pada catatan perjalanan sejarah kerajaan Melayu Jambi sendiri pada masa lampau yang menyebutkan pernah terjadi Ekspedisi Pamalayu yang menurut Fachrudin bukanlah ekspedisi penaklukan seperti pesepsi para peneliti Eropa sebelumnya.

"Pasalnya dari kitab Pararaton di Jawa hanya disebut ’Jawa ngandon eng Malayu’ yang arti harfiahnya adalah Jawa berkunjung ke Melayu. Jelas di sini tidak disebut adanya ekspedisi militer atau perang penaklukan, apalagi hingga kini memang tidak ditemukan adanya bukti sejarah yang memperkuat kalau memang pernah terjadi peperangan penaklukan di daerah-daerah Melayu di Sumatera," papar Fachrudin.

Justru yang ditemukan, tambahnya, adalah bukti-bukti penaklukan kerajaan Sriwijaya yang merupakan pusat agam Budha masa itu oleh kerajaan Cola India pada abad ke-9 yakni berupa ditemukannya patung milik tentara Cola yakni arca dewi Laksmi yang merupakan salah satu dewa agama Hindu yang dtitemukn di Sungaibatanghari.

Fachrudin menyebutkan hipotesanya kalau pada masa ’ngandon’ itulah Gajah Mada meninggalkan Jambi dan berpindah ke Mataram hingga akhirnya dia diangkat jadi Patih di Majapahit yang berhasil menyatukan seluruh nusantara.

Menurut Fachrudin, spirit sumpah Palapa yang diucapkan tentu juga didasari oleh latar belakang kepribadian dan sejarah perjalanan hidup Gajah Mada sendiri yang semasa mudanya sudah melihat kejayaan Melayu yang berhasil menyatukan nusantara sampai akhirnya disebut Sriwijaya.

Hal itu telah menginspirasi visi dan misi politiknya karena mustahil seseorang bisa melakukan sesuatu tanpa ada yang menginspirasinya.

"Seperti ditulis M Yamin, kalau saat itu sepulangnya dari kunjungan ke Melayu itu juga membawa dua putri Sumatera yakni Dara Petak dan Dara Jingga ke Jawa. Hipotesanya saat itulah Gajah Mada ikut serta karena bisa jadi saat itu dia termasuk barisan pengawal atau pendamping kedua putri itu," terangnya.

Menurut Fachrudin, berbagai pihak khususnya pemerintah dalam hal ini Kemenbudpar, seharusnya merespon dinamika sejarah dengan berbagai temuan baru ini dengan positif.

Dengan demikian, bisa dilakukan penelitian mendalam terhadap keberadaan sejarah bangsa di masa lampau yang hingga kini masih banyak menyimpan misteri, hingga terungkap dan jadi jati diri kebanggaan generasi membangun identitasnya di masa mendatang.
Read More …